Kesehatan mental lebih dari sekedar kurangnya gangguan mental. Dimensi positif kesehatan mental ditekankan dalam definisi kesehatan menurut WHO sebagaimana tercantum dalam konstitusinya: "Kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau ketidakmampuan." Konsep kesehatan mental meliputi kesejahteraan subjektif, self-efficacy, otonomi, kompetensi, ketergantungan antargenerasi, dan pengakuan atas kemampuan untuk mewujudkan potensi intelektual dan emosional seseorang. Ini juga telah didefinisikan sebagai keadaan kesejahteraan di mana individu mengenali kemampuan mereka, mampu mengatasi tekanan hidup yang normal, bekerja secara produktif dan bermanfaat, dan memberikan kontribusi kepada komunitas mereka. Kesehatan mental adalah tentang meningkatkan kompetensi individuindividu dan komunitas dan memungkinkan mereka mencapai tujuan yang ditentukan sendiri. Kesehatan mental harus menjadi perhatian kita semua, bukan hanya bagi mereka yang menderita gangguan jiwa.

​

    Banyak masalah kesehatan mental yang muncul sebelum usia 18 tahun dengan periode dari 18 hingga 25 tahun menjadi waktu perkembangan yang sangat rentan dalam kehidupan seseorang . Bagi banyak dewasa muda, ini mungkin bertepatan dengan waktu mereka di universitas. Memulai universitas adalah kunci transisi kehidupan, yang bisa sangat menegangkan bagi sebagian orang. Bagi sejumlah pelajar, kesehatan mental sudah ada sebelumnya masalah dapat diperburuk selama transisi ini. Masalah-masalah ini dapat bertahan atau bahkan memburuk selama masa studi mereka dan dapat berdampak pada kinerja akademis. Bagi yang lain, bagaimanapun, stres dalam kehidupan universitas dan beradaptasi dengan lingkungan sosial baru dapat memicu psikopatologi.

​

    Mengapa masalah mental terjadi pada saat periode tersebut? Karena saat periode tersebut adalah dimana kita mulai menjalani sebuah kehidupan yang baru. Kita mulai hidup dengan keadaan social yang sebenarnya, sebagaimana saat masih menempuh pendidikan SD-SMA kita masih menjadi tanggung jawab sekolah seutuhnya karena disana kita belajar dan dibimbing untuk dapat berkembang dengan baik hingga dapat melakukan kehidupan yang sebenarya. Ada anak yang memiliki Mental yang baik karena ia tumbuh di lingkungan yang mendukung dan mendapat pola asuh yang baik dari Orang Tua mereka, ada juga anak yang memiliki keadaan Mental yang kurang baik. Hal tersebut dapat terjadi karena berbagai macam hal, kita tidak tahu apakah ia mendapat hal tersebut dari kecil atau karena pengaruh atau ada sebuah kejadian yang menimpanya hingga membuat Mental mereka berubah seiring berjalannya waktu.

​

            Studi membuktikan bahwa masalah kesehatan mental dapat berdampak parah pada kehidupan siswa. Memang, masalah kesehatan mental sangat mengganggu kemampuan belajar, dengan psikopatologi, terutama kecemasan dan depresi, dikaitkan dengan nilai yang lebih rendah. Selain itu, siswa yang memiliki rencana bunuh diri seumur hidup dan upaya ketika memasuki universitas memperoleh nilai yang jauh lebih rendah, seperti halnya mereka yang terlibat dalam tindakan melukai diri sendiri tanpa bunuh diri. Masalah dengan perhatian dan konsentrasi juga dapat berdampak pada nilai selain kesejahteraan mental. Misalnya, ADHD sering kali merupakan penyakit penyerta dengan berbagai gangguan kesehatan mental. Selain itu, penelitian telah menemukan bahwa dari mereka dengan gangguan kesehatan mental DSM IV / CIDI dalam 12 bulan sebelumnya, 83,1% gangguan dimulai sebelum siswa mulai kuliah dan bahwa permulaan pra-matrikulasi dikaitkan dengan tingkat pengurangan yang lebih tinggi dan tingkat masuk universitas yang lebih rendah. Semakin jelas bahwa fungsi mental pada dasarnya terkait dengan fungsi fisik dan sosial serta hasil kesehatan. Misalnya, depresi merupakan faktor risiko terjadinya kanker dan penyakit jantung. Dan gangguan mental seperti depresi, kecemasan dan gangguan penyalahgunaan zat pada pasien yang juga menderita gangguan fisik dapat mengakibatkan kepatuhan yang buruk dan kegagalan untuk mematuhi jadwal perawatan mereka. Selain itu, sejumlah perilaku seperti merokok dan aktivitas seksual dikaitkan dengan perkembangan gangguan fisik seperti karsinoma dan HIV / AIDS.

​

             Sementara itu masyarakat sering membahas kesehatan mental sebagai subjek abstrak, ada sedikit pembicaraan tentang cara-cara spesifik untuk mencapai kesehatan mental yang baik. Memberi orang alat khusus yang dapat mereka gunakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental mereka sangat penting.Oleh karena itu, tip dan saran berikut harus bermanfaat bagi siapa pun yang ingin meningkatkan kesehatan mentalnya.