BERESKAN URUSAN PRIBADI DULU
Abstrak: Kita hidup di lingkungan social yang mengharuskan kita saling untuk membantu satu sama lain dan mungkin membantu untuk dapat menyelesaikan sebuah permasalahan dari orang lain. Tetapi kita tidak bisa untuk seperti itu selamanya, kenapa? Karena kita juga membutuhkan waktu sendiri untuk bisa menyelesaikan permasalahan pribadi yang sedang kita hadapi, baik masalah yang sederhana hingga permasalahan yang berat untuk kita. Bukan berarti kita tidak mau bersosialisasi dengan orang lain tapi inilah salah satu cara agar kita tidak memberikan beban baru untuk orang lain, disaat kamu mulai merasakan kesusahan yang tidak menemukan titik terang saat itulah kamu mulai untuk meminta pendapat dari orang lain yang ada di sekitarmu atau pada orang terdekat yang kamu kenal.
​
Kata Kunci: Permasalahan, Sosial, Pribadi, Urusan
Pembahasan
​
Pemecahan masalah pribadi adalah keterampilan penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mental. Ketika sebuah masalah, keputusan, atau ketidaksepakatan bermain di benak Kamu , dan Kamu tidak yakin bagaimana mendekatinya, stres yang terlibat dapat berdampak cukup besar pada suasana hati Kamu secara keseluruhan. Memiliki keterampilan untuk menyelesaikan masalah pribadi dengan cara yang logis dan mempertimbangkan kebutuhan Kamu dapat sangat membantu dalam mengelola stres. Pemecahan masalah terstruktur adalah strategi berguna yang dapat diterapkan dalam sejumlah situasi ketika menghadapi kecemasan, stres, atau depresi. Dalam hal ini tujuan pemecahan masalah pribadi antara lain:
​
-
Buat hubungan antara kesulitan yang Kamu alami dan respons emosional yang diakibatkannya.
-
Menyadari sumber daya yang tersedia untuk Kamu dalam membantu mengelola masalah Kamu.
-
Mempelajari pendekatan sistematis untuk mengatasi kesulitan.
-
Mendapatkan kembali rasa kendali atas masalah.
-
Mengembangkan keterampilan untuk mengatasi masalah lebih lanjut di masa depan.
Ada yang berfikir jika membiarkan urusan pribadi untuk waktu yang lama adalah salah satu cara untuk bisa menyelesaikannya, jawabannya adalah Tidak mengapa demikian? Karena satu masalah yang belum tuntas kita selesaikan akan berdampak untuk kedepannya, kamu tidak inginkan jika terus-menerus untuk membiarkan masalah yang ada khususnya masalah pribadi-mu. Maka dari itu mulailah untuk untuk Beresin Urusan Pribadi kamu Dulu, perlahan saja tapi pasti bisa untuk menyelesaikannya. Jadi, menjadi pemecah masalah yang percaya diri sangat penting untuk kesuksesan Kamu. Sebagian besar kepercayaan diri itu berasal dari memiliki proses yang baik untuk digunakan saat mendekati suatu masalah. Dengan satu, Kamu dapat menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif. Tanpa salah satunya, solusi Kamu mungkin tidak efektif, atau Kamu akan berhenti dan tidak melakukan apa-apa, dengan konsekuensi yang terkadang menyakitkan.
​
Sebagian dari kita pasti ada yang mengikuti sebuah organisasi, kita semua tahu jika dalam organisasi semua urusan pribadi tidak boleh di sangkut pautkan ke dalamnya dan harus mementingkan urusan bersama. Tidak ada yang salah dalam pernyataan tersebut, kita sebenarnya bisa untuk menyelesaikan permasalahan pribadi yang ada pada diri kita terlepas kita berada pada organisasi atau tidak, lebih jelasnya seperti ini: Jika kita tidak menyelesaikan urusan pribadi dengan baik dan benar, bagaimana kita bisa menyelesaikan urusan bersama di dalam masyarakat atau di sebuah organisasi yang kita jalani. Tidak bisa dipungkiri jika ada orang yang pandai dalam menyembunyikan permasalahan pribadinya tanpa diketahui orang lian, ada juga yang sangat ketara jika ia memiliki sebuah masalah pada dirinya, didalam dunia kerja-pun kita dituntut untuk profesional dalam melakukan pekerjaan yang kita jalani, entah ia memiliki masalah atau problem yang sedang dihadapi.
​
“Peran orang tua dan teman disini juga penting untuk memberi kita semangat dalam hidup ini, jangan pernah Kamu melupakan sosok mereka dalam hidup kamu. Mungkin kamu tidak dekat dengan mereka, tapi cobalah sesekali untuk memberi kabar kepada mereka, siapa tahu mereka bisa membantu kamu dalam penyelesaian masalah kamu”
​
Keterampilan pemecahan masalah pribadi berguna dalam berbagai situasi yang mengganggu, termasuk:
​
-
Ketidaksepakatan dalam hubungan, dan mencoba mencapai kompromi.
-
Potensi atau ancaman kerugian (seperti kehilangan pekerjaan atau hubungan).
-
Mengatasi kerugian yang sebenarnya.
-
Konflik, dan ketidakpastian bagaimana menangani konflik, atau apakah bisa diselesaikan sama sekali.
-
Kesulitan bekerja atau belajar.
-
Kesulitan dengan anak-anak dan mengasuh anak..
Mungkin solusi yang Kamu coba tidak berhasil. Cobalah untuk tidak membiarkan kekecewaan membuat Kamu enggan mencobanya lagi. Jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, itu tidak berarti Kamu telah gagal. Ini hanya berarti masalahnya mungkin lebih besar dari yang Kamu kira, dan bahwa rencana pemecahan masalah pribadi Kamu mungkin perlu direvisi. Para peneliti telah menyelidiki hubungan teori Jung tentang preferensi individu dan pendekatan mereka terhadap pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (misalnya, Lawrence, 1982, 1984; McCaulley, 1987; Myers & McCaulley, 1985). Berikut rangkuman temuan mereka.
Saat memecahkan masalah, individu yang lebih menyukai introversi akan ingin meluangkan waktu untuk berpikir dan mengklarifikasi ide-ide mereka sebelum mereka mulai berbicara, sementara mereka yang lebih memilih ekstraversi akan ingin membicarakan ide-ide mereka untuk memperjelasnya. Selain itu, Is akan lebih memperhatikan pemahaman mereka sendiri tentang konsep dan ide penting, sementara Es akan terus mencari umpan balik dari lingkungan tentang kelangsungan ide mereka. Penginderaan individu akan lebih cenderung memperhatikan fakta, detail, dan kenyataan. Mereka juga akan cenderung memilih solusi standar yang berhasil di masa lalu. Sebaliknya, orang-orang dengan preferensi intuisi, kemungkinan besar akan lebih memperhatikan kebermaknaan fakta, hubungan di antara fakta, dan kemungkinan peristiwa masa depan yang dapat dibayangkan dari fakta-fakta ini. Mereka akan menunjukkan kecenderungan untuk mengembangkan solusi baru yang orisinal daripada menggunakan apa yang telah berhasil sebelumnya.
​
pemecahan masalah. Mereka juga cenderung menghargai objektivitas dan tidak berkepribadian dalam menarik kesimpulan. Mereka ingin solusi masuk akal dalam kaitannya dengan fakta, model, dan / atau prinsip yang dipertimbangkan. Sebaliknya, individu dengan preferensi perasaan lebih cenderung mempertimbangkan nilai dan perasaan dalam proses pemecahan masalah. Mereka akan cenderung subjektif dalam pengambilan keputusan dan mempertimbangkan bagaimana keputusan mereka dapat mempengaruhi orang lain. Dimensi terakhir yang harus dipertimbangkan menggambarkan preferensi individu untuk menilai (menggunakan T atau F) atau mempersepsikan (menggunakan S atau N). J lebih cenderung memilih struktur dan organisasi dan ingin proses pemecahan masalah menunjukkan penutupan. Ps lebih cenderung memilih fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi. Mereka akan lebih prihatin bahwa proses pemecahan masalah mempertimbangkan berbagai teknik dan menyediakan perubahan yang tidak terduga.
​
Sebagai demonstrasi bagaimana tipe kepribadian dapat mempengaruhi pemecahan masalah, McCaulley (1987) menggambarkan karakteristik pemecahan masalah dari dua tipe 16 MBTI, ISTJ dan ENFP.
​
Dalam pemecahan masalah, ISTJ menginginkan ide yang jelas tentang masalah (I) dan menyerangnya dengan mencari fakta (S) dan dengan mengandalkan pendekatan langkah-demi-langkah yang logis, impersonal (T) dalam mencapai kesimpulan. Sebaliknya, ENFP akan membuang segala macam kemungkinan (N), mencari umpan balik dari lingkungan untuk memperjelas masalah (E). Brainstorming (NP) akan dinikmati. Aspek manusia dari masalah (F) cenderung ditekankan di atas masalah teknis dan impersonal (T). Bagi ISTJ, pendekatan ENFP sepertinya tidak rasional atau tersebar. Bagi ENFP, pendekatan ISTJ sepertinya lambat dan tidak imajinatif.
Opini Pribadi
​
Diakhir ini aku ingin memberi sedikit opini ku terhadap judul da nisi dalam artikel ini. Menurut ku memang benar kita harus menyelesaikan masalah kita terlebih dahulu dan jangan sering untuk ikut campur dalam urusan orang lain dengan masalah yang masih belum kamu selesaikan. Memang ada orang yang sangat perhatian kepada kita dan selalu membantu kita saat susah terlebih lagi saat kita mendapat malah dan itu merupakan masalah pribadi yang hanya menyangkut diri kita sendiri bukan dengan orang lain, itu adalah sebuah penghargaan untuk Kamu karena ada seseorang yang memperhatikan kamu. Tapi kamu jangan lupa untuk tetap memberi tahu batas mereka untuk membatu kamu , bukan berarti kamu tak ingin dibantu lebih tapi ini juga untuk kebaikan mereka, mungkin saja mereka juga memiliki masalah yang harus mereka selesaikan. Jika dalam kata lain adalah bersikap sungkan- lah kepada mereka.
​
Setiap orang pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda, jadi pada opiniku ini mungkin saja bisa menjadi salah satu reminder untuk kamu yang membaca artikel ini. Pada artikel ini aku juga menampilkan hasil riset dari beberapa rujukan yang aku baca dan juga ada beberapa yang aku tampilkan dari pemikiranku sendiri. So jadi ingat ya Bereskan Urusan Pribadi Dulu, sebelum kamu ingin membantu menyelesaikan permasalahan orang lain, karena itu lebih baik dilakukan dulu.